Oleh: Tim Investigasi LSM Triga Nusantara Indonesia (16/05/2025)
PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi kini menghadapi sorotan ganda. Di satu sisi, laporan kekayaan Direkturnya, Reza Lutfi, yang stagnan dan minim transparansi. Di sisi lain, gelombang keluhan masyarakat yang frustrasi karena layanan air bersih justru semakin memburuk.
💰 Kekayaan “Beku” Seorang Direktur Utama
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Reza Lutfi, per 31 Desember 2024, mencatat hal mencengangkan:
-
Tidak ada penambahan aset properti dan kendaraan—tetap seperti tahun sebelumnya.
-
Tidak memiliki surat berharga, tabungan investasi, atau harta bergerak lainnya.
-
Kas hanya Rp244 juta, sangat kecil untuk pejabat setingkat Direktur Utama BUMD.
Dengan jabatan yang strategis, gaji tinggi, dan potensi tunjangan besar, laporan kekayaan yang “diam di tempat” ini menjadi tanda tanya besar. Publik berhak curiga—apakah ini bentuk penyembunyian harta, atau ada praktik pengalihan atas nama orang lain?
💧 Layanan PDAM yang Mengering Bersama Kepercayaan Publik
Sementara kekayaan direksi stagnan, kondisi lapangan justru semakin memprihatinkan. Keluhan demi keluhan terus membanjiri media sosial resmi PDAM Tirta Bhagasasi. Beberapa suara masyarakat yang terekam publik:
-
Tarumajaya: Air kotor dua hari berturut-turut.
“Tolong ditindaklanjuti!” tulis akun @sayidina_wolf. -
Perumahan 3: Air mati sejak Rabu, tidak ada solusi.
“Laporin ke YLKI nih.” protes @dyah_mara. -
Bekasi Kota, Kampung Cerewed: Air kecil sekali, warga terdampak banjir kesulitan bersih-bersih.
“Kami sangat membutuhkan air.” kata @yogisenapatimulyana. -
Keluhan emosional dari @jojo_nbbn:
“4 bulan air kayak kencing tikus. Habis banjir gak tahu mau pakai air apa. Tolong bantu dongggg, stres gw ini.”
Bahkan muncul komentar tajam:
“Air mati, kotor, dan bau. Bisa cepat berbenah gak? Sebelum Anda diperiksa.”
Kondisi ini mencerminkan krisis tata kelola layanan publik. Masyarakat tidak hanya kesulitan mendapatkan hak dasarnya—air bersih—tetapi juga merasa ditinggalkan tanpa solusi.
🎙️ Pernyataan Tegas Ketua Umum LSM Trinusa
“Di saat masyarakat kesulitan air, direksinya justru menyajikan laporan kekayaan yang penuh kejanggalan. Ini bukan hanya tentang buruknya layanan, tetapi soal integritas. Jangan sampai air rakyat dikeringkan demi kenyamanan elite. Kami minta KPK memeriksa LHKPN ini secara serius.”
— H. Rahmat Gunasin (H. Boksu), Ketua Umum LSM Triga Nusantara Indonesia

Desakan Investigasi Menyeluruh
LSM Triga Nusantara Indonesia menyatakan sikap:
-
KPK harus memanggil Reza Lutfi untuk klarifikasi atas kekayaan stagnan yang tidak wajar.
-
PPATK wajib menelusuri rekening dan aliran dana terkait nama-nama pihak terdekat.
-
BPK dan Inspektorat melakukan audit menyeluruh atas kinerja PDAM Tirta Bhagasasi, khususnya dalam anggaran operasional dan perawatan infrastruktur.
-
YLKI, Ombudsman, dan DPRD didorong terlibat aktif dalam investigasi pelayanan publik air bersih.
Kami Akan Terus Kawal
Ketika transparansi kekayaan dipertanyakan dan layanan publik makin memburuk, maka kita sedang menyaksikan potret buram pengelolaan sebuah BUMD. Triga Nusantara Indonesia tidak akan tinggal diam. Demi rakyat Bekasi dan demi keadilan, kami akan terus bersuara, menelusuri, dan membongkar.
Redaksi Investigasi LSM Triga Nusantara Indonesia
🌐 www.trinusa.or.id | 📩 redaksi@trinusa.or.id